Daisypath Next Aniversary Ticker

Kamis, 31 Januari 2008

get out to say,,

Jump out of my window to say,,

Senin, 28 Januari 2008

Climate Change dan Busway

Aktivitas manusia, misalnya pemanfaatan bahan bakar fosil, kegiatan pertanian dan peternakan, atau konversi lahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca seperti karbondioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx) dan gas metana (CH4) di atmosfir. Hal ini mengakibatkan terjadinya fenomena pamanasan global yaitu meningkatnya suhu permukaan bumi secara global. Pengaruh pemanasan global adalah terjadinya perubahan pada unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah hujan dan tekanan udara yang pada akhirnya akan mengubah pola iklim dunia, yang dikenal dengan istilah Perubahan Iklim.

Menurut IPCC Third Assessment Report (IPCC, 2001) negara-negara berkembang di Asia umumnya sangat rentan terhadap perubahan iklim. Lebih spesifik lagi dilaporkan bahwa daerah-daerah yang berpenduduk padat yang sangat tergantung pada sumberdaya alam seperti Indonesia sangat rentan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Suhu udara yang meningkat secara langsung akan mempengaruhi produksi padi (makanan pokok masyarakat) serta serealia lainnya. Daerah yang padat penduduk akan rentan terhadap wabah penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Demikian juga akibat tingginya curah hujan akan langsung berpengaruh terhadap daerah pesisir yang rendah dan padat penduduk yang secara luas akan terpengaruh oleh genangan banjir. Sebaliknya, kekeringan akan mempengaruhi daerah lahan kering dan dataran tinggi.

Sebentar lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Convention on Climate Change di Nusa Dua Bali, 3-14 Desember 2007. Konvensi ini merupakan lanjutan dari United Nations Framework Convention on Climate Change, yang diselenggarakan di Kyoto, Desember 1997 yang telah menghasilkan Protokol Tokyo. Protokol Kyoto sendiri adalah sebuah perjanjian internasional yang mengatur tatacara penurunan emisi Gas Rumah Kaca di atmosfir pada taraf yang tidak membahayakan kehidupan organisme dan memungkinkan terjadinya adaptasi ekosistem, sehingga dapat menjamin ketersediaan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Melalui Protokol Kyoto, target penurunan emisi oleh negara-negara industri dapat dijadwalkan dan dilaksanakan melalui mekanisme yang transparan. Indonesia sendiri telah meratifikasi konvensi tersebut pada tanggal 1 Agustus 1994 melalui UU No. 6/1994

Usaha menurunkan emisi Gas Rumah Kaca pada sektor energi umumnya didasari pada tiga prinsip berikut, yaitu:

• Mengurangi penggunaan bahan bakar karbon.

• Meningkatkan efisiensi pembakaran

• Meminimalisir kebocoran metana (CDM Country Guide)

Di Indonesia, telah mulai dijalankan berbagai usaha-usaha mengurangi emisi Gas Rumah Kaca tersebut, salah satunya dengan pembuatan Bus Rapid Transit, yang lebih dikenal sebagai busway.

Bus rapid transit (BRT) secara definisi merupakan system transit massa dengan bus, yang mengantarkan masyarakat dengan cepat, nyaman dan murah (Wright, 2005).

Pengadaan busway ini merupakan kebijakan yang positif apabila dilihat dari sisi kesehatan, karena keberadaan busway TransJakarta dapat mengurangi nitrogen oksida sebesar 212 kg/hari (Ernst, 2005) dan mengurangi penggunaan mobil pribadi, yang berpengaruh pada pengurangan penggunaan bahan bakar minyak, juga CO2 dan CO sebagai bahan buangannya. Dari 1 Februari 2004 hingga akhir Maret 2005, busway TransJakarta dilaporkan telah mengangkut sebanyak 20.508.898 penumpang (TransJakarta.go.id).

Walaupun keberadaaan busway sangat menguntungkan, masih banyak kontradiksi dari masyarakat karena kemacetan yang diakibatkannya. Masalah itu terjadi karena perubahan jenis transportasi ini tidak dibarengi dengan pergeseran tren pilihan transportasi masyarakat dan belum adanya pengurangan alat transportasi umum lainnya. Adanya kekurangan dalam sistem busway dan belum optimalnya promosi mengenai penggunaan busway juga merupakan faktor yang sering menjadi permasalahan.

Manifestasi dari permasalahan tersebut terlihat dari penggunaan motor dan mobil pribadi masih tinggi, angkutan umum lain seperti bus dan metromini yang penggunaannya belum dikurangi ,dan masih ada beberapa kekurangan pada sistem busway, seperti kapasitas terminal busway yang tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, hanya ada satu pintu pada sisi platform dan pelayanan yang belum efektif (Ernst 2005).

Di waktu mendatang, diharapkan keberadaan busway dapat menjadi salah satu solusi yang efektif bagi masalah kesehatan, ekonomi dan transportasi yang ada di Indonesia, juga sebagai salah satu bentuk keikutsertaan Indonesia dalam usaha menyehatkan dunia dari pemanasan global.

Ma, 11 November 2007

Tulisan Ma buat tugas pak Wiku,, ^^

Minggu, 27 Januari 2008

Priceless,, *tapi kata temen Ma sih rada serem*

dari post WP, 12 Januari 2008

Hari ini Ma ga ada kerjaan, sama sekali! Tapi siapa sangka begitu Ma nonton tipi, malah ketemu sesuatu yang bikin Ma stunned banget,,

House season 3 episode 17, itu yang bikin Ma spicles abis abisan,,

Kasus kali ini tentang ibu hamil yang kena gangguan paru-paru, ginjal dan hati sekaligus,, Penyakit dari ibunya ga jelas, dan bayinya udah dicek semua kecuali paru-parunya yang belom terbentuk, juga ga ada masalah,, House curiga itu Maternal Mirror Syndrome, yang kalo ngga diapa-apain, ibunya bisa meninggal ga sampe seminggu lagi, jadi dia nyaranin buat diaborsi aja,, Sebenernya salah satu cara lainnya itu ya dilahirin aja dulu bayinya, tapi bayinya baru 21 minggu, kira kira 5 bulan kurang dikit, belom bisa dilahirin,, :|

Masalahnya jadi ribet gara-gara Cuddy ngotot ga ngebolehin, malah mau nambahin kortikosteroid biar paru-paru bayinya lebih cepet ngembang,, Itu bener bener maksa,,! Masalahnya kortikosteroid yang dimasukin itu lumayan banyak, dan beresiko juga buat ibunya,, :(

Tapi,, Itu berhasil, dan paru paru bayinya mulai ngembang,, *biar gimana, ini kan pileem,,*

Abis masalah paru-paru itu, mereka mutusin mau ngapain lagi,, Saran dari Chase yang akhirnya diterima itu ngeoperasi bayinya,, Iya, rahim ibunya di buka, terus bayinya dioperasi,, *Ma ga kebayang deh, pasti susah banget,,*

Nah, yang luar biasa keren itu waktu operasinya,, Waktu lagi operasi, *lebih tepatnya waktu House mulai make suction buat ngurangin cairan ketuban di sana* tangan bayinya nongol!! Tangan itu megang jarinya House, kaya refleks bayi sebelom 6 bulan gitu lho,, Sampe seorang House juga jadi stunned,,

how wonderful is that!??!!?

Akhirnya, bayinya selesai dioperasi, semua selamat, dan House jadi sedikit lebih manusia,, :P

Selain event itu, yang bener bener keren banget,, Ma juga meratiin masalah House yang ga pernah nyebut bayi itu sebagai bayi, tapi fetus,, dan Cuddy yang ngotot ga mau ngeaborsi bayi itu,,

House itu ngga nganggep bayi itu manusia, at least not yet mungkin,, Dan yang kaya gitu bukannya hal yang aneh di dunia kedokteran,, Yaaaaah, ga semua dokter yang pro banget sama abortus dengan indikasi itu pasti separah House sih, tapi tetep aja, ada sedikit kesan yang lebih meremehkan keberadaan bayi itu,, *House itu udah ekstrim banget kali ya,,*

Tapi, terakhirnya House nyebut ‘baby’ lho!! He’s definitely changed!! ^o^

Kalo Cuddy, dia itu single, udah beberapa taun ini berusaha punya anak secara in vitro, tapi ga dapet dapet,, Makanya dia agak ngerasa ga rela aja kalo udah ada yang punya bayi, tapi meninggal gitu aja,,

Yah, begitulah hari Ma yang diawali dengan ke-ngga penting-an, dan diakhiri dengan ke-ngga penting-an yang seru,, :D

Kalo mau liat di youtube, ada di sini dan di sini nih,, Juga cerita yang rada mirip, ada di sini,,

Gastric bypass, versi bahasa inggris,, Round 1!!

Ini Ma ambil ngegabungin dari wikipedia, webmed, de.el.el,, Abis penjelasan versi Ma ga terlalu ilmiah kaan? ^o^

Mungkin dibagi beberapa bagian nih,, Nampak panjang bahasannya,, *dan tulisan Ma sangat simpel, jadi malu,,*

teteup!


Gastric Bypass

Gastric bypass procedures (GBP) are any of a group of similar operations used to treat morbid obesity—the severe accumulation of excess weight as fatty tissue—and the health problems (comorbidities) it causes. Bariatric surgery is the term encompassing all of the surgical treatments for morbid obesity, not just gastric bypasses, which make up only one class of such operations.

A gastric bypass first divides the stomach into a small upper pouch and a much larger, lower "remnant" pouch and then re-arranges the small intestine to allow both pouches to stay connected to it. Surgeons have developed several different ways to reconnect the intestine, thus leading to several different GBP names. Any GBP leads to a marked reduction in the functional volume of the stomach, accompanied by an altered physiological and psychological response to food. The resulting weight loss, typically dramatic, markedly reduces comorbidities. The death rate is reduced by up to 40%

Comorbid conditions

Life-threatening health problems arise from obesity as a consequence of its mechanical or metabolic effects. These comorbidities may in turn lead to severe deterioration of health, shortened life expectancy, and lower quality of life.

Major comorbidities include:

  • Atherosclerotic cardiovascular disease. Obesity is not only associated with the occurrence of hypercholesterolemia and hypertriglyceridemia, but it is also a factor in the occurrence of atherosclerosis, the deposition of fats within the walls of the blood vessels. This leads to conditions such as coronary artery disease, congestive heart failure, and "hardening of the arteries." This group of conditions is a leading cause of death in the United States.
  • Diabetes mellitus type 2 occurs mostly in middle and old age, but it is up to 40 times more likely in those who are severely overweight. It is associated with ASCVD, kidney failure, blindness, nerve damage, and amputations of the extremities, and is also a leading overall cause of death in the United States. Dysmetabolic Syndrome X, a pre-diabetic condition often associated with obesity, is accompanied by elevated levels of insulin in the blood and a high incidence of early development of coronary heart disease.
  • Essential hypertension or "high blood pressure", is much more common in obese individuals. It can lead to early development of ASCVD, as well as to kidney disease. Weight loss is considered to be an important feature of treatment.
  • Obstructive sleep apnea (OSA) Persons with this condition tend to suffer from airway obstruction when asleep, as the muscles relax and the weight and bulk of tissues collapses the throat passages. An observer notices loud snoring, frequent periods when breathing ceases (apneas), and episodes of restlessness and partial awakening. The afflicted patient is often unaware of the nature of the problem, but may notice frequent awakening at night, dry mouth, a sense of having slept poorly, daytime drowsiness and fatigue, or inappropriate sleeping (such as at work, in meetings, or while driving). This condition has a significant associated mortality.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) is characterized by regurgitation (reflux) of acid and gastric contents into the esophagus, and sometimes into the back of the throat. Gastric acid and bile are very corrosive to the lining membrane of the esophagus, and cause it to become inflamed (esophagitis) and sometimes scarred (esophageal stricture). Reflux which occurs while sleeping can lead to sudden coughing and choking at night, a burning sensation in the throat (pyrosis), and inhalation of acid and stomach contents into the lungs, with the risk of hoarseness, bronchitis, pneumonia, lung abscess and lung scarring. GERD is often associated with development of asthma, and causation of asthmatic attacks, and may also be aggravated by OSA.
  • Gallbladder disease is much more likely in obese individuals, being associated with formation of gallstones, usually composed of crystallized cholesterol, within the gallbladder. Although readily treatable by removal of the gallbladder (cholecystectomy), it may lead to life-threatening problems such as obstruction of the ducts from the liver, jaundice, and inflammation of the pancreas (gallstone pancreatitis).
  • Liver disease is present in some degree in 90% of persons who undergo bariatric surgery, usually a manifestation of the metabolic effects of obesity on the liver. This may take the form of large fat globules within the liver cells (steatosis), chronic inflammation of the liver (steatohepatitis), and in a few instances, cirrhosis of the liver. The latter condition may lead to liver failure and the need for a liver transplant.
  • Venous thromboembolic disease affects the legs, and causes swelling, thickening and discoloration of the skin, and ulceration of the skin. This condition begins with damage to the veins of the legs, associated with formation of blood clots (thrombophlebitis), often associated with an injury, a pregnancy (even use of birth-control pills or hormones), or a surgical operation. When a newly formed blood clot breaks loose, and floats through the veins to the heart and lungs, it is called a Pulmonary embolus, which may sometimes be fatal within minutes. More commonly, the blood clot remains in place locally, and heals by becoming a scar, which permanently damages the vein. Once damaged, the veins cannot fully function to return blood to the heart, and increased venous pressure in the legs causes swelling, impaired circulation in the skin, and sometimes skin breakdown. Obesity is a major risk factor in development of VTE, and may also aggravate the increased venous pressure in the legs.
  • Degenerative disc disease is a progressive "wearing-out" of the cartilaginous disks between the vertebral bones of the spine. It occurs more often and earlier in life in obese persons, due to the markedly increased mechanical stress on the disks from the extra weight. Its most common sign is chronic low back pain, which may be disabling. This condition is also associated with sciatica, lumbar spondylosis, and spinal stenosis.
  • Degenerative disease of the weight-bearing joints, or osteoarthritis, affecting the hips, knees, ankles and feet, occurs earlier in life, and in greater degree, in obese individuals, due to the mechanical stresses of excess weight. Joint pain, loss of mobility, and joint replacement surgery are much more likely in obese persons.
Surgical indication

Gastric Bypass is indicated for the surgical treatment of morbid obesity, a diagnosis which is made when the patient is seriously obese, has been unable to achieve satisfactory and sustained weight loss by dietary efforts, and is suffering from co-morbid conditions which are either life-threatening or a serious impairment to the quality of life.

In the past, serious obesity was interpreted to mean weighing at least 100 pounds (45 kg) more than the "ideal body weight", an actuarially determined body weight at which one was estimated to be likely to live the longest, as determined by the life insurance industry. This criterion failed for persons of short stature.

In 1991, a Consensus Panel of physicians was sponsored by the National Institutes of Health, and its recommendations have set the current standard for consideration of surgical treatment, the body mass index (BMI). The BMI is defined as the body weight (in kilograms), divided by the square of the height (in meters). The result is expressed as a number usually between 20 and 70, in units of kilograms per square meter.

The Consensus Panel of the National Institutes of Health (NIH) recommended the following criteria for consideration of bariatric surgery, including gastric bypass procedures:

  1. People who have a body mass index (BMI) of 40 or higher. Or,
  2. People with a BMI of 35 or higher with one or more related comorbid conditions.

The Consensus Panel also emphasized the necessity of multidisciplinary care of the bariatric surgical patient, by a team of physicians and therapists, to manage associated co-morbidities, nutrition, physical activity, behavior and psychological needs. The surgical procedure is best regarded as a tool which enables the patient to alter lifestyle and eating habits, and to achieve effective and permanent management of their obesity and eating behavior.

Since 1991, major developments in the field of bariatric surgery, particularly laparoscopy, have outdated some of the conclusions of the NIH panel. In 2004, a Consensus Conference was sponsored by the American Society for Bariatric Surgery (ASBS), which updated the evidence and the conclusions of the NIH panel. This Conference, composed of physicians and scientists of many disciplines, both surgical and non-surgical, reached several conclusions, amongst which were:

  • Bariatric surgery is the most effective treatment for morbid obesity
  • Gastric bypass is one of four types of operations for morbid obesity.
  • Laparoscopic surgery is equally effective and as safe as open surgery.
  • Patients should undergo comprehensive pre-operative evaluation, and have multi-disciplinary support, for optimum outcome.
Surgical techniques

The gastric bypass, in its various forms, accounts for a large majority of the bariatric surgical procedures performed. It is estimated that 140,000 such operations were performed in the United States in 2005. An increasing number of these operations are now performed by limited access techniques, termed "laparoscopy".

Laparoscopic surgery is performed using several small incisions, or ports, one of which conveys a surgical telescope connected to a video camera, and others permit access of specialized operating instruments. The surgeon actually views his operation on a video screen. The method is also called limited access surgery, reflecting both the limitation on handling and feeling tissues, and also the limited resolution and two-dimensionality of the video image. With experience, a skilled laparoscopic surgeon can perform most procedures as expeditiously as with an open incision — with the option of using an incision should the need arise.

The Laparoscopic Gastric Bypass, Roux-en-Y, first performed in 1993, is regarded as one of the most difficult procedures to perform by limited access techniques, but use of this method has greatly popularized the operation, with benefits which include shortened hospital stay, reduced discomfort, shorter recovery time, less scarring, and minimal risk of incisional hernia.

Essential features

The gastric bypass procedure consists in essence of:

  • Creation of a small, (15–30 mL/1–2 tbsp) thumb-sized pouch from the upper stomach, accompanied by bypass of the remaining stomach (about 400 mL and variable). This restricts the volume of food which can be eaten. The stomach may simply be partitioned (typically by the use of surgical staples), or it may be totally divided into two parts (also with staplers). Total division is usually advocated, to reduce the possibility that the two parts of the stomach will heal back together ("fistulize"), negating the operation.
  • Re-construction of the GI tract to enable drainage of both segments of the stomach. The technique of this reconstruction produces several variants of the operation, which differ in the lengths of small bowel used, the degree to which food absorption is affected, and the likelihood of adverse nutritional effects.

Variations of the gastric bypass

Gastric bypass, Roux en-Y (proximal)

Graphic of a Gastric Bypass, Roux en-Y
Gastric Bypass, Roux en-Y

This variant is the most commonly employed gastric bypass technique, and is by far the most commonly performed bariatric procedure in the United States. It is the operation which is least likely to result in nutritional difficulties. The small bowel is divided about 45 cm (18 in) below the lower stomach outlet, and is re-arranged into a Y-configuration, to enable outflow of food from the small upper stomach pouch, via a "Roux limb". In the proximal version, the Y-intersection is formed near the upper (proximal) end of the small bowel. The Roux limb is constructed with a length of 80 to 150 cm (30 to 60 inches), preserving most of the small bowel for absorption of nutrients. The patient experiences very rapid onset of a sense of stomach-fullness, followed by a feeling of growing satiety, or "indifference" to food, shortly after the start of a meal.

Gastric bypass, Roux en-Y (distal)

The normal small bowel is 600 to 1000 cm (20 to 33 feet) in length. As the Y-connection is moved farther down the Gastrointestinal tract, the amount of bowel capable of fully absorbing nutrients is progressively reduced, in pursuit of greater effectiveness of the operation. The Y-connection is formed much closer to the lower (distal) end of the small bowel, usually 100 to 150 cm (40 to 60 inches) from the lower end of the bowel, causing reduced absorption (mal-absorption) of food, primarily of fats and starches, but also of various minerals, and the fat-soluble vitamins. The unabsorbed fats and starches pass into the large intestine, where bacterial actions may act on them to produce irritants and malodorous gases. These increasing nutritional effects are traded for a relatively modest increase in total weight loss.

Loop Gastric bypass ("Mini-gastric bypass")

The first use of the gastric bypass, in 1967, used a loop of small bowel for re-construction, rather than a Y-construction as is prevalent today. Although simpler to create, this approach allowed bile and pancreatic enzymes from the small bowel to enter the esophagus, sometimes causing severe inflammation and ulceration of either the stomach or the lower esophagus. If a leak into the abdomen occurs, this corrosive fluid can cause severe consequences. Numerous studies show the loop reconstruction (Billroth II gastrojejunostomy) works more safely when placed low on the stomach, but can be a disaster when placed adjacent to the esophagus. Thus even today thousands of "loops" are used for general surgical procedures such as ulcer surgery, stomach cancer and injury to the stomach, but bariatric surgeons abandoned use of the construction in the 1970s, when it was recognized that its risk is not justified for weight management.

The Mini-Gastric Bypass, which uses the loop reconstruction, has been suggested as an alternative to the Roux en-Y procedure, due to the simplicity of its construction, which reduced the challenge of laparoscopic surgery. It is claimed that construction of a long tubular gastric pouch reduces the risk of inflammatory complications, and renders it as safe as the RNY technique. Most bariatric surgeons shun the procedure, and most would assert that it remains unproven and investigational in nature at this time.

Akemi Yoshimura, Beyond The Sea 10,, Lesson 1!

dari post WP, 28 Juni 2007

Lesson 1,,

Pria, Wanita, Melahirkan dan Pekerjaan,,

Klasik banget ya,, di komik seri terakhir ini Ma suka banget dialog berantemnya mereka,, Sebenernya Ma niatnya buat nulis semua dialog 9 halaman yang banyak banget tulisannya,, tapi ternyata panjang banget,, jadi Ma ambil bagian akhirnya deh,, jadi kalo mau baca semuanya beli yak,, (malah ngiklan,,)

Masalah kenapa laki laki bisa menikah dan bekerja, tapi perempuan sulit buat bisa ngedapet dua duanya,,

Hal itu memang terjadi, tapi ada juga kecurigaan mengapa perempuan ingin terus bekerja,,

contohnya karena bekerja itu menyenangkan, ingin mandiri secara ekonomi, ga mau kalah dari laki laki,selalu ingin awet muda.. Kupikir semua itu wajar, pasti semua berjuang keras untuk itu, tapi kenapa di semua alasan perempuan ingin terus bekerja walau sedah menikah nggak ada alasan “karena ingin menanggung anak dan suami?”

[Hitomi] : Kenapa perempuan harus menanggung suami??

Alasan utama laki laki bekerja adalah untuk “memberi makan anak dan istri”, umumnya laki laki yang sudah menikah dan bekerja memiliki kesadaran ini. Tapi kenapa perempuan nggak memilikinya?

Alasan gaji laki laki lebih tinggi dari perempuan karena ada tunjangan untuk anak dan istri, makanya jika ingin pekerjaan dan gaji yang sama dengan laki laki, lebih baik perempuan menempatkan tunjangan anak dan suami sebagai alasan utama, soalnya laki laki bekerja dengan alasan itu..

Penjelasan Juzou saat ditanya oleh Hitomi,,

“Jelas sekali kalau laki laki bekerja demi anak istrinya!! karena perempuan kan yang melahirkan”

Jumlah perempuan yang nggak ingin anak itu membengkak lho,, anak dinilai sebagai beban ekonomi, kejiwaan dan fisik, makanya perempuan ga mau,,

Perempuan lebih tertarik dengan kehidupan suami istri yang saling bekerja dan konsumtif. serta saling menjamin kebebasan masing masing,, akibatnya laki laki yang setuju dengan pendapat itu makin bertambah

Tapi masih ada laki laki yang berjuang demi istri karena menikah, perempuan sendiri bagaimana? ga ada yang bilang “karena menikah aku akan berjuang keras demi suami” kan?

[Hitomi] : Jelas dong, kenapa perempuan harus bekerja demi suami?? bekerja kan kewajiban laki laki!?!?

Kalau begitu, apa kewajiban perempuan?

Apa cuma laki laki yang punya kewajiban?

Yang ketiga, jawaban Juzou mengenai perkataan Hitomi,,

“Huh, laki laki hanya bisa bilang apa saja, karena mereka ga mungkin bisa melahirkan anak”

BENAR! Cuma perempuan yang bisa melahirkan anak! Seberapapun menginginkannya, Laki laki ga akan bisa!!

Bagi perempuan yang yang punya kemampuan untuk melahirkan, mungkin nggak akan mengerti perasaan laki laki yang ingin melahirkan tapi ga bisa,,

Tapi, karena itu melindungi perempuan dan anak anak menjadi kewajiban laki laki!!! Makanya laki laki bekerja!! Karena bekerja satu satunya kemampuan yang bisa dilakukan dan kunci dari nyawa itu digenggam perempuan,,

[Hitomi] : Meskipun bilang melindungi, laki laki cuma merampas kebebasan perempuan kan???

BODOH! Kamu pikir kenapa laki laki mendahulukan anak anak dan perempuan di saat bahaya? Kenapa laki laki sampai nekat mennjadi perisai dengan menyerahkan seluruh usahanya??

Itu semua karena perempuan dan anak anak berkaitan dengan nyawa selajutnya!!

——————

Edan banget! Ma suka banget jawabannya, jawaban Juzou bener bener keren,, dengan seluruh niat untuk melindungi istri dan anak anaknya,, :)

Garfield Vault

Ini ada beberapa komik strip-nya Garfield yang Ma suka,, Awalnya dipampang di blog WPnya Ma,, *ya iya laaah* Masih bakal ditambah lho,, :P

Coffee,,
I love my coffee,, can you blame it??

30 januari,,
kenapa Ma pilih yang ini,, ini tanggal lahir Ma!!!

I hate cats!
Ma benci kucing!!! kecuali Garfield,, :P

I DO smile,,
I DO smile for real,, :)

Fat for life!
Man, what’s HIS problem??

Yeaa,, best diet!
Hahaha,, best diet, ever!!!

Disguisting, yet,, content,,
Hahahahahaha,, Garfield, Euuwwwy,, yet, Funny,, :lol:

Alasan ga nikah paling tolol dari Garfield
Walaah,, *speechless* :lol:

—————————

Garfield!!!

My Fave Feline

Garfield bener bener GILA!

Garfield is freakin’ weird!, yet I love Garfield,, though I hate cats,,

Bener bener Suka!
Garfield
Garfield, Pooky, dan boneka boneka di sekelilingnya,,!!

Later on, you can find lots of Garfield trace around this blog, especially in the Vault,, sometimes I even use Garfield’s strip in my posts,, Those nasty, mean, and funny strips inspire me A LOT! :lol:

Garfield rules!!!!

Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield

Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield Garfield

Gastric bypass, mau???

dari post WP, 12 Juni 2007

Gastric bypas,, kalo Ma sih,, langsung ke-inget artis artis yang jadi kurus mendadak gara gara prosedur operasi ini,, gile aja,, ampe 50 kilo dong turunnya!! gimana ga mau dahsyat coba!!!!

Penasaran banget deh Ma sama gastric bypass nih,, kenapa ya?? mungkin karena Ma jadi penasaran pengen coba? :P

garfield lagi

Gastric Bypass itu sebenernya salah satu prosedur yang bisa dilaksanakan kalo kita pengen nurunin berat badan kalo kita obesitas berat,, dengan cara ngebikin lambung kita lebih kecil dan nge-bypass sebagian usus halus yang seharusnya dilewatin,, kalo lambung kita jadi lebih kecil, kita bisa cepet kenyang dengan makanan yang lebih sedikit,, dan kalo usus halus kita di-bypass, penyerapan kalori bisa berkurang,, (usus halus kan buat penyerapan sari sari makanan) sayangnya sebagian zat penting yang lain juga jadi kurang diserap,,

Ada dua jenis Gastric Bypass

  • Roux-en-Y gastric bypass (RGB) Ini operasi yang paing sering dilakukan dan paling umum di U.S.

Reux-en-Y

Di Roux-en-Y ini yang paling ketara itu lambungnya diiket (biar ntar bisa dibalikin lagi kali ya,,) terus sebagian jejunum di-tempelin ke lambung yang udah diiket itu, jadi duodenum sama sebagian jejunumnya ga dipake,,

  • Extensive gastric bypass (biliopancreatic diversion). Operasi ini ga terlalu sering dilaksanakan karena lebih ribet dan risiko defisiensi zat gizi yang lain cukup tinggi

biliopancreatic diversion

Kaya yang bisa dilihat, sebagian lambungnya dibuang,, terus yang di-tempelin ke bagian lambung itu ileum, jadi duodenum dan jejunum-nya dilompatin sekaligus

——————-

Udah dikasih liat gimana operasinya dan keuntungan operasi itu,, tapi yang bikin Ma khawatir itu risikonya dan komplikasinya,,

Katanya, Gastric Bypass itu ada macem macem risikonya, yaitu:

  • Pembesaran lambung (lambungnya melar lagi, jadi kaya’ sebelom operasi lagi)
  • Pengiket lambungnya lepas!!
  • Ada rembesan isi lambung ke rongga perut (bisa peritonitis)
  • Defisiensi zat zat penting bagi tubuh (kaya B12 dan zat besi, bisa anemia)
  • Bisa ada bekuan darah yang bisa nyangkut di paru paru (jadi emboli)
  • Dumping syndrome, kalo isi lambung itu geraknya cepet banget ke usus halusnya. bisa jadi mual mual, berkeringat, cepet cape dan diare abis makan.

Kira kira itu risikonya,, tapi katanya ada penelitian yang bilang kalo cuma 2-3% dari orang yang operasi Roux-en-Y ini yang meninggal dalam 90 hari,, (well, that’s a relieve, not,,)
Yah,, itu kira kira sekedar penjelasan singkatnya,, di internet buanyaak banget ternyata tentang itu,, dan lebih detail,, :)

—————

Garfield = Fat~

Heeey!!! (tersinggung nih Ma ceritanya,,) :P

Ma yakin Garfield ga bakal Mau di-gastric bypass-in,, kan makan adalah hobi dan hidupnya,, :lol:

————–

Referensi Ma,,

“Gastric Bypass - Let the Morbidly Obese Beware”, by Neil Osterweil, Senior Associate Editor, MedPage Today

http://www.gbsurgery.com/

http://www.webmd.com/

Gambarnya dari sini dan sini nihh,,

Mau pake Metformin!! Bahaya ga yaaa????

dari post WP, 27 Mei 2007

Salah satu efek negatif Ma kalo lagi kuliah,, mendapat ide ide aneh,, Hmm,, apa jadinya Ma ga usah kuliah aja ya,,?? hehehehe,, :P

Farmakologi itu salah satu mata kuliah yang Ma suka kuliahnya, tapi ga suka ujiannya,, (soalnya nanyanya kecil kecil,,) dan kemaren kemaren,, dr Leilani ngajarin tentang Anti-Diabetik oral,, obat makan yang dikasih ke orang diabetes tipe 1 dan tipe 2,,

Disana, diajarin beberapa jenis anti-diabetik oral yang biasanya dikasih,,

1. Sulfonilurea, yang fungsinya ningkatin sekresi insulin, sesuai banget buat diabetes, efek sampingnya bisa cepet hipoglikemi,, jadi harus dikontrol,, efek samping buat Ma yang lain, Sulfonilurea bisa ningkatin nafsu makan, karena cepetnya dia nurunin gula darah itu,,

2. Biguanida, -Metformin- (ini calon bahasan sekarang!!) fungsi utamanya meningkatkan pemakaian glukosa di otot dan jaringan lemak, dan ngurangin produksi gula dari hepar, dan ga nyebabin hipoglikemi,, efek sampingnya gangguan pencernaan, bisa laktat asidosis dan kurangnya nafsu makan,, jadi bagus buat dipake orang yang Diabetes tipe 2 yang juga obesitas.

metformin

3. Acarbose, (yang ini juga!!) merupakan penghambat enzim alpha-glucosidase (enzim ini untuk memecah glukosa kompleks (karbohidrat) supaya bisa dicerna di tubuh), jadi kalo ga bisa dicerna,, ga bakal bisa diserap,, :P Efek sampingnya diare dan flatus (bahasa kerennya buat kentut,,), bisa hipoglikemi juga,, tapi kalo hipoglikemi, kasih minum atau makan yang mengandung monosakarida,,

4. Thiazolidinedione, dia berikatan dengan PPAR, sejenis molekul dalem sel, yang banyak banget fungsinya, nurunin resistansi insulin, ningkatin pengambilan glukosa di otot, memperbaiki fungsi sel beta-pankreas, dan ngurangin produksi gula dari hepar,, dia juga ningkatin nafsu makan, bisa nyebabin hepatitis, dan retensi cairan,,

5. Troglitazone,, tapi ga dibahas, katanya udah ditarik di Amerika,, mahal obatnya,, padahal fungsinya lumayan bagus buat ningkatin sensitifitas tubuh sama insulin,, (yang biasanya jadi salah satu masalah buat Diabetes tipe 2) tapi karena sifatnya meracuni hati (hepatotoksik,,), dicabut deh,,

—————————–

Yah,, itu tentang pelajarannya,, Intinya,, gara gara liat cara kerja obatnya,, Ma jadi niat buat make Metformin sama Acarbose buat diet,, gile aja kan,, bisa kurus cepet,, :P terus pulangnya bilang ke Mama,, dan jawabannya,, “ga boleh!!!” Iya sih,, bahaya,, apalagi Ma ga diabetes, ngabpain coba!?!?!??! tapi kan itu tempting sekali,,

aduuhh,, pengen!!!!

Ma dan faith,, *bukan tentang agama, FYI*

dari post WP, 19 Agustus 2007

Ma udah lama banget pengen nulisnya, tapi batal mulu masalahnya ada bagian yang Ma lupa dari urutan ceritanya,, tapi biar aja deh,, siapa tau ntar inget sendiri, tinggal Ma update ajah,, :P

Event 1, SMA Muthahhari, kelas 1,,
Jaman SMA Ma suka banget yang namanya kenalan sama orang baru,, Tapi ternyata ga semua orang suka ngobrol dan kenalan sama Ma,, gara gara Ma rada kuno kali ya (Ma yang dari Palembang, dan para barudax Bandung, bandingkan!),, mungkin juga ada alesan alesan lainnya,,

Terus ada salah satu anak kelas 1-E kalo ga salah,, yang ga tau kenapa Ma penasaran banget, padahal anaknya rada serem gitu,, Jadi ga tau entah gimana caranya, Ma mulai sering nyapa dia gitu,, dan d i c u e k i n ! ! sedihnya,, Tapi Ma terus aja ngajak dia ngobrol sekitar dua mingguan,,

dan di akhir minggu kedua, ga tau kenapa Ma lupa nyapa dia, padahal Ma lewat di depan dia,, dan dia manggil Ma gitu dari jauh,,

“Ma, sombong amat sih??”

Ma seneeenngg bannggeettt!!! dan dia jadi lumayan sering ngobrol gitu sama Ma,,

Event yang ga nyambung,, Guru BP Ma minta anak anak sekelas bikin cerita, dan Ma bikin tentang dia,, begitu udah diedit sama guru Ma, kesannya jadi Ma suka gitu ama dia,, kacaw! :|

Event 2, Ga terlalu lama sih,, kira kira setaun kemaren,,
Ma ke Jogja buat acara AMSA, berempat kalo ga salah,, Acaranya sih biasa biasa aja,, tapi yang paling Ma inget itu kejadian waktu Ma sama Dwi pulang dari Bandung berdua sebelom ke Palembang (ya,, ya,, kita berdua kabur!),,

Ketololan Ma, bawa koper gede bangeett!! jadi repot bawanya, padahal isinya dikit,, ampe kesel bawanya tapi tetep ga kurus kurus,, terus begitu turun di stasiun di Jakarta, Ma ga bisa ngangkat itu koper buat ngelewatin kereta kereta dan knapa Ma ga minta diangkatin orang? Ma udah lupa,, Ma udah stress ga jelas gitu,,
Dan out of nowhere,, ada orang yang tiba tiba ngebantuin Ma ngangkatin kopernya Ma gitu, penumpang juga,, Ma ga liat mukanya sih,, Herannya Ma ga takut ato gimana,, padahal Ma penakut banget! Terus kopernya Ma akhirnya diangkatin dengan selamat, Ma jadi sibuk terima kasih gitu sama dia,,

Abis itu Dwi nanya sama Ma, itu kenalan Ma apa bukan? jelas aja bukan,, Dwi nanya lagi Ma liat orangnya ga? cakep ga? siapa namanya? dan Ma ga punya jawaban buat semua itu,, Ma ga liat orangnya, apalagi nanya nanya,, :|

Ampe sekarang yang Ma inget itu cuma orangnya tinggi, masalahnya yang Ma liat dari area pandang Ma itu bahunya,, terus pake kaos warna merah,, :mrgreen:

Event 3, pas setaun kemaren,, di HK
Ma dan koper besar Ma lagi, bener bener deh,, *I never learn*
Niatnya sih mau ekstend beberapa hari buat jalan jalan keliling HK,, Ternyata banyakan cape dan stressnya tapi jelas ada seru dan bahagianya,, Salah satu masalahnya Ma jalan sama temen temen baru, yang Ma ga terlalu kenal,,

Berhubung udah bukan waktu conference lagi, kita harus nyari tempat nginep dulu,, dan kita naek MRT, berapa kali naek turun gitu,, dan Ma ga dibantuin ama temen temen Ma gitu,, :(

Kejadianlah,, koper Ma nyangkut di salah satu gerbang, Ma ga tau ternyata ada yang gedean, buat yang bawa koper,, Tapi udah stuck, mo gimana lagi,, dan yang lain udah jalan gitu aja,,

Abis itu ada beberapa mbak mbak, orang jawa gitu kayanya,, *di HK banyak TKW* Mbak mbak itu ngomong pake bahasa Jawa, dan narik narik koper Ma,, Takuuuutt!!! Tapi udah berapa lama gitu ada mbak yang ngomong pake Bahasa Indonesia kalo dia mau ngebantuin ngelepasin kopernya, dan ternyata emang iya,, Ma dibantuin!

Ma yang sempet takut jadi bersyukur banget ketemu mbak mbak itu,, dan akhirnya Ma jalan ke tempat anak anak yang udah jalan duluan itu,,

Selain masalah Ma, mbak mbak yang kaya gitu banyak banget bantuin Ma sama Asep *temen Ma yang sama sama dari Unsri*, bersyukur banget deh,, :D

eh Ma difoto sama orang Jepang di airport di HK,, Jadi berasa seleb,, :P
*ditimpuk*

———–

Ma nih emang aneh, cuma gara gara hal hal yang kaya gini,, Ma berasa kalo dunia ini indah banget,, dan kalo orang baik itu banyak banget!! :)

Ma percaya kok kalo orang orang itu baik baik dan kalo kita berusaha, kita bisa ngerti orang itu,, *tapi sering kecewanya sih*

Ma juga percaya kalo setiap orang itu pada pengen saling bantu,, Yah mungkin ga seindah itu sih,, :P

Ma have faith in people, biar kesannya cuma hidup di dunia dengan ‘keindahan semu’ dan sebenernya yang sering diliat sehari hari itu hal yang buruk, bikin kecewa, dan sakit hati,, tapi tetep aja,,

Ma percaya,, minimal sampe hari ini,,

Post perdana di sini,, ^^

Hohohohoho,, Sebenernya sekedar mau mengakuisisi 'mabanget' aja sih,, Setangahnya jadi sejenis recap dari beberapa post Ma,,

Ga semuanya bakal Ma pindahin di sini, bakal random aja,, Juga bakal nyolong sebagian dari internet, for the sake of the adsense,, ^^

anw, welcome everyone!!